Suasana Indah dan ceria Membawa suka cita Bersama gembira Menyambut Datang hari bahagia Tak sabar hati ini Tuk berbagi rasa Seiring waktu berjalan usiamu Terucap untuknya selamat ulang tahun Ooh… Semoga kita slalu bersama
Ungkapkan semua isi hati Yang membuat gamangmu itu Tak usah kau pendam sendiri Jangan berpaling dari mukaku Walau sedetik Aku di sini hanya untukmu Cepat bicara Katakanlah kepadaku Sebebas lepas melayang Ungkapkan semua isi
Bayangkan Bila kita bisa saling memaafkan Bayangkan Bila kita bisa saling berpelukan Tiada perang, kelicikan Tangis kelaparan Bayangkan Bila kita bisa saling memaafkan Bayangkan Bila kita bisa saling berpelukan Tiada perang, kelicikan Tangis kelaparan
Suara tangis yang merintih Tanda bumi sedang meringis Langit merah diatas sana Kesaksian alam semesta Jalan pikiran manusia Selalu ada perbedaan Kekuasaan, kenistaan Yang akan jadi malapetaka Dan lihatlah wajah mereka Bagaikan rasa yang
Dosakah hati kecil ini? Yang s’lalu tak merasa puas Dosakah mata indah ini? Melihat yang tak semestinya Dosakah pikiranku ini? Yang penuh rasa curiga Dosakah jalan hidup ini? Dan tak pernah merasa menyesal Bila
Cerita… Di lembaran hidupku Menjadi indah karena… Kehadiranmu Pesona… Semua hal tentang dirimu Membuatku slalu percaya… Akan arti cinta Tangisan pertamamu… Sebuah anugerah untukku Senyuman pertamamu… Bahagia selamanya Pagimu pagiku Kan seputih warna… Di
Tolonglah, tolong s’lamatkan aku Kebingunganku terlalu dalam Tak bisa bernafas dan tertidur Memikirkanmu siang dan malam Begini salah begitu salah Memilih diam pun tetap salah Suaramu membuatku galau Detak jantung pun menjadi kacau Terima
Mungkin t’lah habis Atau t’lah mati Kepercayaanku padamu itu S’lalu bersalah Atau mengalah Usailah sudah Hormatku untukmu Malam memahami Semua yang kulakukan tuk rasa, tuk cinta Bulan pun menyadari Apa yang kuperbuat tuk rasa,
S’lalu kau mengeluh Tentang kekasihmu Untuk kesekian kali Menangis di pelukku Mungkin kau tak tau Aku memendam rasa Rasa suka padamu yang terlalu Aku ‘kan datang Menemani gundahmu S’lalu ‘kan datang Menemani sedihmu Aku