Menabur bunga Menetes air di mata Dedaun berguguran Aku bersedih Dingin hati terasa Separuh jiwaku menghampa Perih terbalut sepi Melara ‘ku sendiri Dia telah pergi, ‘tak mungkin kembali Dia telah pergi, pilukan hati Dia
‘Ku akan berlari dan terus berlari Mengejar angan dan mimpiku ‘Kan ‘ku ukir hari serta matahari Dengan jari-jari tanganku, oh Di ambang letihnya rasa, masih ingin ‘ku bertahan Mencoba ‘tuk terus melangkah Entaskan semua
Usai sudah janji hati yang dulu terpatri Musnah semua angan mimpi Yang pernah terukir antara kau dan aku Tiada lagi senyum manis yang hiasi hari Takkan lagi ‘ku rasakan hangat pelukanmu Kenyataan sudutkan rasa
Melati, ‘tak terasa waktu berlalu Leburkan cinta kita yang lama terjalin indah Dan kini ‘ku sadari Sungguh berarti dirimu bagi hidupku ‘Tak akan ‘ku lepaskan Sekali lagi, Melati Akan ‘ku ucap, ‘ku sangat sayang
Kemanakah cantiknya wajah bumiku dulu? Kemanakah perginya damai isi bumiku? Hilang sudah hijaunya Hilang sudah kicaunya Hanya gersang terlihat Hanya tangis terdengar Lihat, lihatlah bumiku, bumimu Tengok, tengoklah tanahmu, tanahku Dia bersedih, dia berduka
Tidakkah engkau sadari? Betapa jauhnya langkah kita Dan haripun terus berganti Tuai usia, matangkan rasa ‘tuk jalani cinta Telah terukir semua janji Dan terbingkai semua mimpi-mimpi Yakinkan yang telah terbina Lewati duka, lewati tawa
Nelangsa dihatiku Mengingat dirimu Yang kini jauh dariku Merintih sendiri Kenangkan cintamu Yang selalu ada Hangat memelukku Sepi diri menggigil Tanpamu Sunyi hati rindukan Hadirmu ReyhanTeruslah bermimpi, walau kenyataannya jauh berbeda. Percayalah, lelah ini
Kiranya ‘ku ‘tak perlu meragu Harusnya ‘ku percaya cintamu Maafkan, ‘ku terbuai harum dunia Bertanya, mengapa harus terjadi? Mengoyak ukiran janji hati Maafkan, ‘ku terlena wangi dunia Ternyata mimpiku Hanya inginkan kasihmu, hanya inginkan
Dia kekasihku yang jadi detak jantungku Dia kekasihku yang jadi nafas cintaku ‘Tak ingin ‘ku berpaling ‘Tak ingin ‘ku jauh darinya Dia kekasihku yang hiasi indah hidupku Dia kekasihku yang menjadi bunga hatiku ‘Tak
‘Tak pernah ‘ku ingin kau menangis Tak pernah ‘ku ingin engkau bersedih Namun harus ‘ku katakan kepadamu Tentang apa yang ‘ku rasa Baiknya kau melepas diriku Yang ‘tak pernah bisa mencintaimu Seharusnya ‘tak ‘ku